Di antara Anda mungkin ada yang masih bingung membedakan mana majalah dan mana tabloid. Rasanya wajar, karena tabloid dan majalah memang memiliki kriteria yang hampir sama. Jika tidak paham betul, pasti sulit untuk membedakannya.
Sebenarnya, majalah dan tabloid sama-sama merupakan bentuk media cetak yang berisi informasi publik. Keduanya memuat informasi yang merupakan hasil liputan langsung maupun tidak langsung. Perbedaan paling mencolok antara majalah dan tabloid terletak pada jenis dan ukuran kertas yang digunakan.
Selain itu, kedua medai cetak itu akan susah dibedakan. Informasi yang terdapat di dalam kedua media cetak, tabloid dan majalah, juga tidak terlalu kentara. Rata-rata sebagian besar beritanya mencakup informasi yang lebih diminati oleh wanita. Misalnya, gosip dan gaya hidup.
Namun, jika Anda adalah seorang “pelahap” media cetak, perbedaan antara tabloid dan majalah pasti akan terlihat. Anda yang biasa membaca tabloid pasti akan aneh jika harus membaca majalah yang “disebut” tabloid, dan begitupun sebaliknya.
Perbedaan antara kedua media cetak ini, tabloid dan majalah, sebenarnya bukan menjadi suatu hal yang harus dipusingkan. Toh, informasi yang disampaikan sama-sama dibutuhkan. Tips-tips tentang apapun pasti akan bermanfaat sekaligus bisa menjadi ladang inspirasi ketika membacanya.
Jenis kertas yang digunakan pada majalah cenderung lebih bagus, dalam hal ini tebal dan halus. Sementara itu, tabloid menggunakan kertas yang tidak terlalu tebal dan agak kasar hampir menyerupai koran. Dari segi ukuran, kertas majalah jauh lebih kecil dibanding ukuran kertas sebuah tabloid.
Informasi dalam majalah ditulis menggunakan bahasa populer dan mudah dipahami banyak orang. Ukuran kertas yang digunakan dalam majalah sama dengan setengah kertas yang digunakan dalam tabloid. Dengan kata lain, majalah menggunakan kertas ukuran folio atau kwarto.
Isi tabloid didominasi oleh kabar mengenai selebritas, olah raga, tindak kriminal, dan sebagainya. Meskipun demikian, beberapa tahun terakhir, sejumlah surat kabar harian, misalnya Republika dan Koran Tempo, sudah mulai memakai format tabloid.
Tabloid cenderung mengangkat topik-topik yang menarik, seperti berita kriminal, astrologi, dan gosip. Format media cetak tabloid cukup terkenal di Inggris. Di Inggris, dimensi halaman pada tabloid adalah 430 x 280 mm. Format tabloid seperti ini ternyata juga cukup banyak digunakan di berbagai negara Eropa.
Sementara itu, majalah membidik segmen pasar remaja dan dewasa. Bedanya, konsumsi majalah seolah hanya dibatasi bagi kaum wanita. Ya. Terbilang jarang, bahkan hampir tidak ada, majalah yang dikhususkan bagi kaum pria. Sekalipun ada, majalah tersebut berhubungan dengan olah raga dan hal-hal berbau otomotif.
Hampir sama dengan majalah, tabloid pun sebenarnya membidik segmen pasar kalangan wanita remaja. Mengapa remaja? Karena tabloid, seperti yang telah disebutkan, memuat informasi dan berita-berita terhangat mengenai selebritas yang tengah naik daun. Boleh dibilang, tabloid merupakan sebuah media gosip dalam bentuk cetak.
Coba Anda bandingkan wajah-wajah yang menghiasi tabloid. Sebagian besar pasti berisi muka-muka bersinar kaum selebritas, baik yang berprofesi sebagai model, pemain film, pemain sinetron, bintang iklan, dan penyanyi. Para selebritas tersebut hadir dilengkapi dengan ragam informasi yang sebenarnya tidak terlalu penting diketahui.
Mengapa dikatakan tidak terlalu penting? Tentu saja karena berita yang dibawa kaum selebritas pasti tidak jauh-jauh dengan urusan asmara, baik yang putus, jadian, menikah, selingkuh, dan yang paling hangat tentu saja urusan perceraian. Sayangnya, masyarakat terlampau menggilai para selebritas lengkap dengan gosip-gosip terhangat yang tengah menderanya.
Dengan kata lain, gambar merupakan rangkuman atas peristiwa yang diberitakan dalam teks. Dengan demikian, seharusnya gambar dapat menceritakan peristiwa yang terjadi sebelum pembaca membaca isi teks. Sayangnya, tidak semua gambar dalam media cetak mampu mewakili peristiwa. Dengan kata lain, tidak semua gambar memuat unsur nilai jurnalistik.
Sebenarnya, gambar yang tertera pada majalah sudah cukup sesuai dengan pemberitaan meskipun belum bisa mewakili isi keseluruhan berita. Jika hanya melihat gambar, pembaca majalah belum tentu dapat menangkap informasi yang disampaikan. Gambar yang dihadirkan dalam majalah biasanya kurang beruntun dan hanya menghadirkan penggalan-penggalan kejadian.
Sama halnya dengan gambar majalah, gambar yang dihadirkan dalam tabloid sudah cukup sesuai dengan pemberitaan. Namun, gambar tersebut tetap belum sepenuhnya mewakili isi berita. Gambar yang ditampilkan dalam tabloid sering tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Akhirnya, gambar tersebut dapat diinterpretasikan berlainan oleh setiap pembaca sebelum membaca isi cerita.
Bedanya, gambar dalam tabloid sedikit mengandung unsur jurnalistik meskipun belum lengkap. Misalnya, dari segi cahaya, warna, dan aktualitas. Namun, gambar pada tabloid masih sama tidak memiliki nilai berita karena belum bisa menjawab 5W+1H. Terutama, gambar-gambar yang berisi gosip.
Itulah deskripsi mengenai perbedaan antara majalah dan tabloid. Simpulan yang dapat diambil dari deskripsi tersebut adalah keduanya merupakan media cetak yang mayoritas membidik segmen pasar wanita remaja hingga dewasa. Namun, tabloid lebih mengkhususkan diri pada segmen remaja. Kecuali, tabloid-tabloid yang memuat kasus kriminal.
Pil “tabloid” ini berasal dari sebuah tablet yang dikompresi. Sebenarnya perusahaan ini bukanlah yang pertama, tapi metode kompresi tablet ini terkenal ketika berada di tangan mereka. Sehingga penggunaan istilah “tabloid” pun mulai marak.
Istilah “tabloid” sebenarnya mengacu pada sesuatu hal yang populer. Hal itu berkenaan dengan keterkenalan sistem kompresi yang dilakukan perusahaan farmasi tersebut. Penggunaan istilah tabloid pun mulai diterapkan pada hal-hal lain, salah satunya dalam dunia jurnalistik.
Pembuatan tabloid, khususnya di Inggris memiliki variasi yang cukup banyak, semua bergantung pada permintaan pasar, keadaan politik yang tengah terjadi saat itu, gaya editorial dan redaksional, serta sirkulasi. Hal itulah yang menjadi penyebab terciptanya banyak istilah dalam pembuatan tabloid.
Sebenarnya, majalah dan tabloid sama-sama merupakan bentuk media cetak yang berisi informasi publik. Keduanya memuat informasi yang merupakan hasil liputan langsung maupun tidak langsung. Perbedaan paling mencolok antara majalah dan tabloid terletak pada jenis dan ukuran kertas yang digunakan.
Selain itu, kedua medai cetak itu akan susah dibedakan. Informasi yang terdapat di dalam kedua media cetak, tabloid dan majalah, juga tidak terlalu kentara. Rata-rata sebagian besar beritanya mencakup informasi yang lebih diminati oleh wanita. Misalnya, gosip dan gaya hidup.
Namun, jika Anda adalah seorang “pelahap” media cetak, perbedaan antara tabloid dan majalah pasti akan terlihat. Anda yang biasa membaca tabloid pasti akan aneh jika harus membaca majalah yang “disebut” tabloid, dan begitupun sebaliknya.
Perbedaan antara kedua media cetak ini, tabloid dan majalah, sebenarnya bukan menjadi suatu hal yang harus dipusingkan. Toh, informasi yang disampaikan sama-sama dibutuhkan. Tips-tips tentang apapun pasti akan bermanfaat sekaligus bisa menjadi ladang inspirasi ketika membacanya.
Jenis kertas yang digunakan pada majalah cenderung lebih bagus, dalam hal ini tebal dan halus. Sementara itu, tabloid menggunakan kertas yang tidak terlalu tebal dan agak kasar hampir menyerupai koran. Dari segi ukuran, kertas majalah jauh lebih kecil dibanding ukuran kertas sebuah tabloid.
Tabloid - Definisi Majalah
Majalah merupakan media yang diterbitkan secara berkala dan berisi berbagai artikel dalam subjek yang bervariasi. Majalah biasanya diterbitkan mingguan, dwimingguan, atau bulanan. Umumnya, majalah memuat artikel yang berisi topik populer bagi masyarakat umum.Informasi dalam majalah ditulis menggunakan bahasa populer dan mudah dipahami banyak orang. Ukuran kertas yang digunakan dalam majalah sama dengan setengah kertas yang digunakan dalam tabloid. Dengan kata lain, majalah menggunakan kertas ukuran folio atau kwarto.
Tabloid - Definisi Tabloid
Sebenarnya, tabloid merupakan istilah sebuah format surat kabar yang lebih kecil, yaitu 597mm x 375mm, dari ukuran standar koran harian. Istilah tabloid biasanya dihubungkan dengan penerbitan surat kabar reguler nonharian, mingguan atau dwimingguan, yang fokus terhadap hal-hal yang lebih tidak serius.Isi tabloid didominasi oleh kabar mengenai selebritas, olah raga, tindak kriminal, dan sebagainya. Meskipun demikian, beberapa tahun terakhir, sejumlah surat kabar harian, misalnya Republika dan Koran Tempo, sudah mulai memakai format tabloid.
Tabloid cenderung mengangkat topik-topik yang menarik, seperti berita kriminal, astrologi, dan gosip. Format media cetak tabloid cukup terkenal di Inggris. Di Inggris, dimensi halaman pada tabloid adalah 430 x 280 mm. Format tabloid seperti ini ternyata juga cukup banyak digunakan di berbagai negara Eropa.
Segmen Pasar Majalah dan Tabloid
Pada dasarnya, media cetak memang ditujukan bagi setiap orang yang hobi membaca atau memerlukan informasi tertentu. Namun, setiap media cetak seolah berburu segmen pasar masing-masing. Sebagai contoh, koran boleh dibilang sengaja mengkhususkan diri untuk membidik kalangan dewasa dan para orang tua.Sementara itu, majalah membidik segmen pasar remaja dan dewasa. Bedanya, konsumsi majalah seolah hanya dibatasi bagi kaum wanita. Ya. Terbilang jarang, bahkan hampir tidak ada, majalah yang dikhususkan bagi kaum pria. Sekalipun ada, majalah tersebut berhubungan dengan olah raga dan hal-hal berbau otomotif.
Hampir sama dengan majalah, tabloid pun sebenarnya membidik segmen pasar kalangan wanita remaja. Mengapa remaja? Karena tabloid, seperti yang telah disebutkan, memuat informasi dan berita-berita terhangat mengenai selebritas yang tengah naik daun. Boleh dibilang, tabloid merupakan sebuah media gosip dalam bentuk cetak.
Coba Anda bandingkan wajah-wajah yang menghiasi tabloid. Sebagian besar pasti berisi muka-muka bersinar kaum selebritas, baik yang berprofesi sebagai model, pemain film, pemain sinetron, bintang iklan, dan penyanyi. Para selebritas tersebut hadir dilengkapi dengan ragam informasi yang sebenarnya tidak terlalu penting diketahui.
Mengapa dikatakan tidak terlalu penting? Tentu saja karena berita yang dibawa kaum selebritas pasti tidak jauh-jauh dengan urusan asmara, baik yang putus, jadian, menikah, selingkuh, dan yang paling hangat tentu saja urusan perceraian. Sayangnya, masyarakat terlampau menggilai para selebritas lengkap dengan gosip-gosip terhangat yang tengah menderanya.
Perbedaan Gambar dalam Majalah dan Tabloid
Tidak dapat dipungkiri, kehadiran gambar dalam sebuah media memang menjadi daya tarik tersendiri. Boleh dibilang, gambar merupakan sesuatu yang mampu menghidupkan suasana teks dalam media cetak maupun elektronik. Dalam media cetak, gambar bertujuan sebagai perekam peristiwa yang disampaikan.Dengan kata lain, gambar merupakan rangkuman atas peristiwa yang diberitakan dalam teks. Dengan demikian, seharusnya gambar dapat menceritakan peristiwa yang terjadi sebelum pembaca membaca isi teks. Sayangnya, tidak semua gambar dalam media cetak mampu mewakili peristiwa. Dengan kata lain, tidak semua gambar memuat unsur nilai jurnalistik.
Sebenarnya, gambar yang tertera pada majalah sudah cukup sesuai dengan pemberitaan meskipun belum bisa mewakili isi keseluruhan berita. Jika hanya melihat gambar, pembaca majalah belum tentu dapat menangkap informasi yang disampaikan. Gambar yang dihadirkan dalam majalah biasanya kurang beruntun dan hanya menghadirkan penggalan-penggalan kejadian.
Sama halnya dengan gambar majalah, gambar yang dihadirkan dalam tabloid sudah cukup sesuai dengan pemberitaan. Namun, gambar tersebut tetap belum sepenuhnya mewakili isi berita. Gambar yang ditampilkan dalam tabloid sering tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya. Akhirnya, gambar tersebut dapat diinterpretasikan berlainan oleh setiap pembaca sebelum membaca isi cerita.
Bedanya, gambar dalam tabloid sedikit mengandung unsur jurnalistik meskipun belum lengkap. Misalnya, dari segi cahaya, warna, dan aktualitas. Namun, gambar pada tabloid masih sama tidak memiliki nilai berita karena belum bisa menjawab 5W+1H. Terutama, gambar-gambar yang berisi gosip.
Itulah deskripsi mengenai perbedaan antara majalah dan tabloid. Simpulan yang dapat diambil dari deskripsi tersebut adalah keduanya merupakan media cetak yang mayoritas membidik segmen pasar wanita remaja hingga dewasa. Namun, tabloid lebih mengkhususkan diri pada segmen remaja. Kecuali, tabloid-tabloid yang memuat kasus kriminal.
Sejarah Tabloid
Asal mula nama tabloid sebenarnya diberikan oleh sebuah perusahaan farmasi yang memiliki kantor pusat di London. Sebuah perusahaan farmasi bernama Burroughs Wellcome & Co memasarkan pil “tabloid” di akhir 1880-an.Pil “tabloid” ini berasal dari sebuah tablet yang dikompresi. Sebenarnya perusahaan ini bukanlah yang pertama, tapi metode kompresi tablet ini terkenal ketika berada di tangan mereka. Sehingga penggunaan istilah “tabloid” pun mulai marak.
Istilah “tabloid” sebenarnya mengacu pada sesuatu hal yang populer. Hal itu berkenaan dengan keterkenalan sistem kompresi yang dilakukan perusahaan farmasi tersebut. Penggunaan istilah tabloid pun mulai diterapkan pada hal-hal lain, salah satunya dalam dunia jurnalistik.
Pembuatan tabloid, khususnya di Inggris memiliki variasi yang cukup banyak, semua bergantung pada permintaan pasar, keadaan politik yang tengah terjadi saat itu, gaya editorial dan redaksional, serta sirkulasi. Hal itulah yang menjadi penyebab terciptanya banyak istilah dalam pembuatan tabloid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar