Minggu, 04 Maret 2012

Wali Kota Tunggu Surat Resmi Idris

MAKASSAR, OBSESI BANGSA-- Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Kota Makassar, Idris Patarai mengundurkan diri dari posisinya sebagai Kepala BPM. Rencananya, surat pengunduran diri itu akan diserahkan ke wali kota Makassar Senin, 5 Maret hari ini.

Hanya saja, Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin belum mau menanggapi jauh soal pengunduran diri mantan Kepala Bappeda Makassar itu. Ilham masih menunggu surat resmi Idris.

Wali kota melalui Kabag Humas Pemkot, Mukhtar Tahir mengatakan pihaknya masih menunggu konfirmasi langsung dari Idris Patarai. Sejauh ini, kata dia, informasi pengunduran diri Idris Patarai baru disampaikan melalui media.

Sebelumnya Idris mengungkapkan bahwa surat pengunduran dirinya sebagai Kepala BPM akan diajukan ke Wali Kota Makassar, pada Senin hari ini, 5 Maret. Idris mengaku akan mengundurkan diri sebagai Kepala BPM dan karena ingin menjadi pegawai fungsional yakni tenaga dosen. Dia juga menilai mutasi yang dilakukan Pemkot Makassar pekan lalu, sangat emosional dan tidak berdasarkan kinerja.

Menurut Mukhtar, wali kota sangat menghormati dan menerima apapun keputusan yang akan diambil Idris, termasuk  mundur dari jabatan yang dipercayakan kepadanya. Namun sebagai birokrat sejati lanjutnya, seyogianya harus memiliki jiwa pengabdian tinggi dengan tidak mempermasalahkan jabatan apalagi memilih-milih jabatan. 

"Seorang birokrat sejati harusnya siap ditempatkan di mana saja," kata Mukhtar meneruskan tanggapan Ilham.

Idris Patarai yang telah lama bergelut di pemerintahan kata Mukhtar harusnya paham bahwa setiap  proses mutasi yang dilakukan oleh Baperjakat selalu ditempuh dengan mekanisme formal dengan mengedepankan objektivitas serta tahapan dan pertimbangan rasional.

Menurut dia, pernyataan Idris yang menilai mutasi yang dilakukan Ilham bersifat emosional adalah penilaian yang keliru.

"Badan Pemberdayaan Masyarakat adalah instansi yang vital dan sangat strategis untuk mengurus hajat hidup orang banyak, utamanya warga yang kurang beruntung di sektor ekonomi. Untuk itu, seandainya  Pak Idris yang dipercaya memimpin instansi ini memiliki jiwa pengabdian yang tinggi, mestinya harus siap menerima dan bersemangat tinggi menjalankan amanah yang diberikan," tandasnya.
(Sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar